Teori
Kepribadian Sehat
1. Aliran Humanistik
Kepribadian sehat menurut aliran
Humanistik yaitu perilaku yang mengarah pada aktualisasi diri seperti:
a)
Menjalani hidup seperti seorang anak, dengan
penyerapan dan konsentrasi sepenuhnya.
b)
Berani mencoba hal – hal baru atau tidak
bertahan pada cara – cara yang aman.
c)
Lebih memperhatikan perasaan diri dalam
mengevaluasi pengalaman dibandingkan dengan tradisi, otoritas, atau mayoritas.
d)
Bersikap jujur, bertanggung jawab, dan bekerja
keras untuk apa saja yang ingin dilakukannya.
Aliran ini menganggap setiap orang memiliki
kemampuan untuk menjadi lebih baik. Bagi para ahli psikologi humanistik,
manusia jauh lebih banyak memiliki potensi. Meskipun kebanyakan ahli psikologi
humanistik tidak mneyangkal bahwa stimulus – stimulus dari luar insting –
insting, dan konflik – konflik pada masa kanak – kanak mempengaruhi
kepribadian, namun mereka tidak percaya bahwa manusia merupakan korban yang
tidak dapat berubah dari kekuatan – kekuatan negatif. Gambaran para ahli
psikologi humansitik tentang kodrat manusia adalah optimis dan penuh harapan.
Mereka percaya terhadap kapasitas manusia untuk memperluas, memperkaya,
mengembangkan, dan memenuhi dirinya untuk menjadi semuanya menurut kemampuan
yang ada.
2.
Pendapat Allport
Orang yang sehat dapat mencitai dan
memperluas dirinya kedalam hubungan yang penuh perhatian dengan orang-orang
lain, pertumbuhan dan pemenuhan orang-orang lain sekurang-kurangnya sama
pentingnya dengan pertumbuhan dan perkembangan dirinya. Inilah orang-orang yang
sangat realistis. Mereka mengetahui diri mereka dan menerima
keterbatasan-keterbatasan mereka dan tidak terpukul oleh
keterbatasan-keterbatasan itu. Singkatnya, orang-orang yang sehat mengetahui
diri mereka siapa dan karena itu mereka aman dalam hubungan mereka dengan diri
mereka dan dengan sekitar mereka.
Berikut
adalah kriteria kepribadian sehat menurut Allport :
a)
Perluasan perasaan diri
b)
Hubungan diri yang hangat dengan orang - orang lain
c)
Keamanan emosional
d)
Persepsi realistis
e)
Keterampilan-keterampilan dan tugas-tugas
f)
Pemahaman diri
g)
Filsafat hidup yang mempersatukan
3.
Pendapat Rogers
- Pekembngan Kepribadian “Self”
Inti dari teori- teori Rogers yaitu individu memiliki kemampuan dalam
diri sendiri untuk mengerti diri, menentukan hidup, dan menangani masalah-
masalah psikisnya asalkan terapis menciptakan kondisi yang dapat mempermudah
perkembangan individu untuk aktualisasi diri. Rogers menerima istilah self dari
pengalaman- pengalaman nyata masing- masing individu. Dalam setiap bertambahnya
umur ,anak bisa berubah sifat dan perilaku.
-
Peranan Positive Regard Dalam Pembentukan
Kepribadian Individual
Setiap manusia memiliki kebutuhan basic akan kehangatan, penghargaan,
penerimaan, pengagungan, cinta, kasih, dan sayang dari orang lain. Kebutuhan
ini disebut need for positive regard, yang terbagi lagi menjadi 2
yaituconditional positive regard (bersyarat) dan unconditional positive regard
(tak bersyarat). Pribadi yang berfungsi sepeuhnya adalah pribadi yang mengalami
pengharagaan positif tak bersyarat. ini penting, dihargai, diterima, disayangi,
dicintai sebagai seseorang yang berarti tentu akan menerima dengan penuh
kepercayaan.
-
Ciri – Ciri Orang Yang Berfungsi Sepenuhnya
Lima sifat khas orang yang berfungsi sepenuhnya (fully human being) :
a. Keterbukaan pada pengalaman
Orang yang berfungsi sepenuhnya adalah orang yang menerima semua
pengalaman dengan fleksibel sehingga selalu timbul persepsi baru. Dengan
demikian ia akan mengalami banyak emosi (emosional) baik yang positip maupun
negatip.
b. Kehidupan Eksistensial
Kualitas dari kehidupan eksistensial dimana orang terbuka terhadap
pengalamannya sehingga ia selalu menemukan sesuatu yang baru, dan selalu
berubah dan cenderung menyesuaikan diri sebagai respons atas pengalaman
selanjutnya.
c. Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri
Pengalaman akan menjadi hidup ketika seseorang membuka diri terhadap
pengalaman itu sendiri. Dengan begitu ia akan bertingkah laku menurut apa yang
dirasanya benar (timbul seketika dan intuitif) sehingga ia dapat
mempertimbangkan setiap segi dari suatu situasi dengan sangat baik.
d. Perasaan Bebas
Orang yang sehat secara psikologis dapat membuat suatu pilihan tanpa
adanya paksaan -paksaan atau rintangan -rintangan antara alternatif pikiran dan
tindakan. Orang yang bebas memiliki suatu perasaan berkuasa secara pribadi
mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya
sendiri, tidak pada peristiwa di masa lampau sehingga ia dapat meilhat sangat
banyak pilihan dalam kehidupannya dan merasa mampu melakukan apa saja yang
ingin dilakukannya.
e. Kreativitas
Keterbukaan diri terhadap pengalaman dan kepercayaan kepada organisme
mereka sendiri akan mendorong seseorang untuk memiliki kreativitas dengan ciri
-ciri bertingkah laku spontan, tidak defensif, berubah, bertumbuh, dan berkembang
sebagai respons atas stimulus-stimulus kehidupan yang beraneka ragam di
sekitarnya.
4.
Pendapat Abraham Maslow
-
Hierarki Kebutuhan Manusia
Penjelasan mengenai konsep motivasi manusia menurut Abraham Maslow
mengacu pada lima kebutuhan pokok yang disusun secara hirarkis. Tata lima
tingkatan motivasi secara secara hierarkis ini adalah sebagai berikut:
a) Kebutuhan yang bersifat
fisiologis (lahiriyah)
Manifestasi kebutuhan ini terlihat dalam tiga hal pokok, sandang, pangan
dan papan. Bagi karyawan, kebutuhan akan gaji, uang lembur, perangsang,
hadiah-hadiah dan fasilitas lainnya seperti rumah, kendaraan dll. Menjadi motif
dasar dari seseorang mau bekerja, menjadi efektif dan dapat memberikan
produktivitas yang tinggi bagi organisasi.
b) Kebutuhan keamanan dan
ke-selamatan kerja (Safety Needs)
Kebutuhan ini mengarah kepada rasa keamanan, ketentraman dan jaminan
seseorang dalam kedudukannya, jabatan-nya, wewenangnya dan tanggung jawabnya
sebagai karyawan. Dia dapat bekerja dengan antusias dan penuh produktivitas
bila dirasakan adanya jaminan formal atas kedudukan dan wewenangnya.
c) Kebutuhan sosial (Social Needs)
Kebutuhan akan kasih sayang dan bersahabat (kerjasama) dalam kelompok
kerja atau antar kelompok. Kebutuhan akan diikutsertakan, mening-katkan relasi
dengan pihak-pihak yang diperlukan dan tumbuhnya rasa kebersamaan termasuk
adanya sense of belonging dalam organisasi.
d) Kebutuhan akan prestasi (Esteem
Needs)
Kebutuhan akan kedudukan dan promosi dibidang kepegawaian. Kebutuhan akan
simbul-simbul dalam statusnya se¬seorang serta prestise yang ditampilkannya.
e) Kebutuhan mempertinggi kapisitas
kerja (Self actualization)
Setiap orang ingin mengembangkan kapasitas kerjanya dengan baik. Hal ini
merupakan kebutuhan untuk mewujudkan segala kemampuan (kebolehannya) dan
seringkali nampak pada hal-hal yang sesuai untuk mencapai citra dan cita diri
seseorang. Dalam motivasi kerja pada tingkat ini diperlukan kemampuan manajemen
untuk dapat mensinkronisasikan antara cita diri dan cita organisasi untuk dapat
melahirkan hasil produktivitas organisasi yang lebih tinggi.
-
Kepribadian Sehat Menurut Abraham Maslow
Menurut Abraham Maslow, kepribadian yang sehat adalah pribadi yang mampu
mengaktualisasikan diri secara penuh, jika tingkat kebutuhan aktualisasi diri
tidak dapat terpenuhi, maka kita tidak bisa disebut sebagai manusia yang sehat
secara psikologis. Maslow juga menyebutkan bahwa orang yang sehat adalah orang
mampu mengaktualisasikan diri mereka dengan baik dan imbang, mereka juga dapat
memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang lebih tinggi yaitu memenuhi
potensi-potensi yang mereka miliki serta mengetahui dan memahami dunia sekitar
mereka. Orang-orang yang mengaktualisasikan diri itu tidak berjuang, tetapi
mereka berusaha, Maslow menyebut teori ini dalam “metamotivation”. syarat untuk
mencapai aktualisasi diri adalah memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang tadi telah
disebutkan. Selain itu kepribadian yang sehat menurut maslow adalah individu
yang berhasil mengembangkan cintanya, bukan lagi diarahkan ke dalam diri sendiri,
tetapi bisa diperluas pada orang-orang lain. Individu yang sehat melihat
pertumbuhan dan perkembangan orang lain menjadi sama pentingnya pertumbuhan dan
perkembangan diri sendiri.
-
Perbedaan “Meta Needs” Dengan “Deficiency Needs”
No
|
Meta Needs
|
Deficiency Needs
|
1
|
Ketika basic needs dalam hierarki
Maslow telah terpenuhi kebutuhan aktualisasi diri dan pemahaman kognitif
muncul. Manusia dimotfasikan oleh meta needs.
|
Kebutuhan akan dorongan fisiologis seperti: rasa
lapar, haus, oksigen dan seks
|
2
|
Meta needs tidak bersifat hirarkhis
|
Kebutuhan akan rasa aman, meliputi: kebutuhan akan
perlindungan, keamanan, hukum, kebebasan dari rasa takut, dan kecemasan.
|
3
|
Meta needs merupakan pembawaan manusia
sebagaimana basic needs
|
Kebutuhan untuk memiliki, meliputi: kebutuhan untuk
berteman, berkeluarga, atau beroganis
|
4
|
Bila tidak terpenuhi mengakibatkan orang-orang
mengalami metapologi
|
Kebutuan akan harga diri, meliputi: pengahrgaan yang
didasarkan atas respek terhadap kemampuan, kemandirian, dan perwujudan kita
sendiri, dan juga penghargaan atas penilaian orang lain.
|
-
- Ciri – Ciri Actualized People
- Ciri – Ciri Actualized People
a)
Mengamati realitas secara efisien
b)
Spontanitas, kesederhanaan, kewajaran
c)
Fokus pada masalah – masalah diluar diri mereka
d)
Kebutuhan akan privasi dn independensi
e)
Berfungsi secara otonom
f)
Apresiasi yang senantiasa segar
g)
Pengalaman mistik atau “puncak”
h)
Minat sosial
i)
Struktur watak demokratis
j)
Perbedan sarana dan tujuan, antara baik dn buruk
k)
Perasaan humor yang tidak menimbulkan permusuhan
l)
Kreativitas
m)
Resistensi terhadap inkulturasi
5.
Pendapat Erich Fromm
-
Pengertian Teori Dasar Erich Fromm
Fromm mengemukakan bahwa kepribadian dipengaruhi oleh aspek sosial dan
budaya . Penekanan Fromm pada faktor sosial dari kepribadian lebih luas
daripada Adler dan Horney. Kita bisa katakan bahwa Fromm mencakup pandangan
yang lebih luas pada perkembangan kepribadian daripada teori–teori lainnya, hal
ini disebabkan oleh mengutamakan aspek sejarah. Dia menjelaskan bahwa kita
dapat menemukan kejadian–kejadian sejarah pada akar dari kesepian, keterasingan
dan terabainya seseorang. Untuk menemukan tujuan dalam hidup, kita perlu
menghilangkan perasaan–perasaan terasing dan mengembangkan perasaan saling
memiliki. Sebaliknya, meningkatnya kebebasan yang kita dapatkan dapat meningkatkan
kesendirian dan keterasingan kita. Terlalu banyak kebebasan bisa menjadi sebuah
jebakan sehingga menyebabkan kondisi yang tidak baik, yang mana sebaiknya kita
cegah.
-
Kepribadian Yang Sehat Menurut ErichFromm
Kepribadian sehat menurut Eric Fromm adalah teori yang menggunakan
pendekatan sosial psikologis dimana pemusatan perhatianya pada penguraian
cara-cara dimana struktur dan dinamika-dinamika masyarakat tertentu membentuk
para anggotanya sehingga karakter para anggota tersebut sesuai dengan nilai yang
ada pada masyarakat . Karena pada dasarnya manusia terpisah dari alam dan dari
sesamanya maka cara mempersatukan adalah melalui belajar bagaimana mencitai
atau bagaimana meemukan keamanan dengan menyelaraskan keinginannya dengan
masyarakat yang otoriter , karna manusia adalah mahluk yang memiliki kesadran
pikiran akal sehat daya akal, kesanggupan untuk mencintai , perhatian tanggung
jawab integritas bisa di lukai mengalami kesedihan sehingga apbila dalam
kaitanya manusia kurang dalam menanggapi hal yang di sebutkan tersebut maka
manusia tersebut bisa di katakan tidak sehat secara mental menurut Eric fromm.
Fromm menyebut kepribadian yang sehat adalah yang berorientasi produktif
dan yang tidak sehat adalah yang berorientasi non produktif.
Orientasi produktif
Tipe karakter yang mengutamakan kehidupan (Biophilous Character Type).
Dalam pandanga fromm, orang tipe ini mencintai kehidupan dan ingin membentuk
atau mempengaruhi orang lain dengan cinta,dengan akal dan contoh.Fromm percaya
bahwa tipe ini hanya dapat menggunakan kekuatan atau kekuasaan jika mereka bebas dan independen dari control
orang lain. Aspek-aspek kepribadian yang sehat dengan orientasi produktif
menurut fromm, sebagai berikut:
-
Cinta yang produktif
-
Pikiran yang produktif
-
Kebahagian
-
Suara hati
Orientasi non-produktif
Membagi orientasi non–produktif ke
dalam 4 tipe manusia, yaitu:
-
Tipe Karakter Menerima (Receptive Character
Type), orang yang memiliki sifat yang mengharapkan untuk mendapat apa saja yang
mereka inginkan yaitu dicintai, pengetahuan atau kesenangan.
-
Tipe Karakter Eksploitatif (Exploitative
Character Type), dalam penyesuaian pemanfaatan, seseorang juga diarahkan kepada
orang lain untuk hal–hal yang diinginkan.
-
Tipe Karakter Penimbun (Hoarding Character
Type), seseorang mengarahkan keamanan dari apa yang ia dapat selamatkan atau
dapat ia timbun (simpan).
-
Tipe Karakter Pasar (Marketing Character Type),
Fromm mengatakan orientasi ini hanya berkembang pada masyarakat industri. rang
belajar untuk memperlakukan diri mereka sendiri dan orang lain seperti komoditi
atau barang dengan suatu nilai tukar tertentu dalam satu interaksi paralel
dalam ekonomi yang semu.
-
Ciri – Ciri Kepribadian Sehat
Menurut Fromm, orang yang berkepribadian sehat memiliki ciri – ciri
sebagai berikut :
1. Mampu mengembangkan hidupnya
sebagai makhluk sosial di dalam masyarakat.
2. Mampu mencintai dan dicintai
3. Mampu mempercayai dan
dipercayai tanpa memanipulasi kepercayaan tersebut.
4. Mampu hidup bersolidaritas
dengan orang lain tanpa syarat.
5. Mampu menjaga jarak antar dirinya dengan
masyarakat tanpa merusaknya
6. Memiliki watak sosial yang
produktif
Sumber
:
Samsyu Yusuf dan Juntika Nurihsan.
(2007). Teori Kepribadian. Bandung: Rosda
Suryabrata, S.psikologi kepribadian.
Jakarta: kanisius, 1982.
Schultz, Duane. Psikologi
Pertumbuhan: Model – Model Kepribadian Sehat. 1991.Yogyakarta: Kanisius.
Corey, G. 2003. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi.
Bandung: PT. Refika Aditama
Jarvis, Matt. (2006). Teori-Teori Psikologi. Bandung: Nusa Media dan
Nuansa.
web.unair.ac.id/admin/file/f_20025_4k.docx