musik

Minggu, 08 Januari 2017

Kepuasan Kerja (Tugas 6)

A. Pendahuluan

Pada Dasarnya kepuasan kerja itu bersifat individual karena setiap orang memiliki tingkat kepuasan yang berbeda beda, semakin banyak hal hal dalam pekerjaannya yang sesuai dengan keinginkan atau harapan karyawan maka akan semakin besar pula peluang kepuasan kerja yang dirasakan seorang karyawan. Kepuasan kerja sangat berhubungan dengan hasil kerja karyawan, jadi ketika seorang karyawan memiliki kepuasan kerja secara otomatis karyawan akan berusaha untuk menyelesaikan atau melakukan tugasnya dengan baik. Dengan begitu seorang karyawan dapat melalukan pencapaian yang baik bagi sebuah organisasi atau perusahaan.

B. Teori

Menurut Kreitner dan Kinicki (2001;271) kepuasan kerja adalah  “suatu efektifitas atau respons emosional terhadap berbagai aspek  pekerjaan”.
Davis dan Newstrom (1985;105) mendeskripsikan “kepuasan kerja adalah seperangkat perasaan pegawai tentang  menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka”.
Menurut Robbins (2003;78) kepuasan kerja adalah “sikap umum terhadap pekerjaan seseorang yang menunjukkan perbedaan antara jumlah penghargaan yang diterima pekerja dan jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima”.

C. Kasus

Ikbal bekerja pada suatu perusahaan yang menuntut dirinya untuk bekerja kejar target dan sesekali bekerja lembur  tapi perusahaan tempat ikbal bekerja kurang mensejahterakan karyawannya seperti kurang memberikan pelatihan serta gaji karyawan yang tidak sesuai dengan tenaga yang dikeluarkan, akhirnya ikbal memutuskan keluar dari pekerjaan tersebut. Ikbal mulai melamar pekerjaan baru dengan harapan mendapatkan gaji yang sesuai keinginannya (sekitar 3.5 juta perbulan) akhirnya ikbal diterima bekerja diperusahaan baru dan mendapatkan gaji 3.8 juta perbulan, jika ikbal bekerja lembur maka akan mendapatkan bonus yang ditambahkan dengan gaji bulanannya, selain itu perusahaan baru ikbal suka mengadakan pelatihan untuk peningkatan skill karyawan. Dengan begitu ikbal merasa betah bekerja ditempat yang baru dan bekerja dengan   Mengerahkan kemampuan maksimalnya.

D. Analisis

Pada perusahaan pertama terlihat bahwa perusahaan tidak bisa memberikan sesuatu yang diinginkan karyawan sehingga karyawan tidak memiliki kepuasan dalam bekerja, berbeda dari perusahaan kedua dimana perusahaan kedua mengerti apa yang menjadi keinginan karyawan sehingga dapat memotivasi karyawan untuk bekerja dengan maksimal sehingga bisa merasakan kepuasan dalam bekerja karena dengan karyawan yang memiliki kepuasan kerja mereka akan bekerja dengan semaksimal mungkin dan hal ini dapat memajukan perusahaan tersebut.

E. Referensi

eprints.uny.ac.id/7518/3/BAB%202-09409131010.pdf



Nama : Marlinda Diah Nur'aini
Kelas : 3PA19
NPM : 16514418