A. Pendahuluan
1. Reinforcement
Pengguanaan reinforcement
sangat penting bagi keberhasilan operant condisioning. Dengan memberikan
penguat pada setiap perilaku yang muncul akan membuat perilakunya. muncul secra
berulang. Jadi dengan mempergunakan reinforcement seorang bekerja tergantung
pada penghargaan yang diterimanya dan akibat dari yang akan dialaminya nanti.
2. Harapan
Setiap orang
pasti memiliki harapan untuk hidupnya, apa itu harapan? Harapan adalah suatu
kesempatan yang disediakan dan akan terjadi karena perilaku. Jika harapan
menjadi kenyataan seseorang pasti kan cenderung meningkatakn kualitas dirinya,
begitu juga sebaliknya.
3. Penetapan Tujuan
Segala sesuatu yang kita lakukan pasti memiliki sebuah tujuan didalamnya. misialnya dengan penetapan tujuan dapat memberi arah dan panduan bagi para karyawan di semua bagian serta membantu perusahaan dalam mengevaluasi kinerja yang telah dilakukan dan melakukan perbaikan.
4. hierarki kebutuhanm
Setiap manusia memiliki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi, ketika suatu kebutuhan sudah terpenuhi manusia akan cenderung memenuhi kebutuhan lain yang lebih tinggi. Menurut Abraham Maslow manusia memiliki lima kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa amaman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan pengarahan, dan yang paling tinggi kebutuhan aktuaisasi diri.
B. Teori
1. Teori Reinforcement
Suatu strategi kegiatan yang membuat
perilaku tertentu berpeluang untuk terjadi atau sebaliknya (berpeluang untuk
tidak terjadi) pada masa yang akan datang. Respon operan yang mendapatkan
reinforcement berpeluang untuk lebih sering terjadi (agar mendapat
reinforcement yang diinginkan). Teori ini biasa digunakan oleh perusahaan atau
organisasi untuk meningkatkan kinerja para karyawan/anggotanya.
2. Teori Harapan
Menurut Victor Vroom teori harapan
menunjukkan kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dalam cara
tertentu pada kekuatan dari suatu harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti
dengan hasil yang ada dan pada daya tarik dari hasil itu terhadap individu
tersebut. Dalam bentuk yang lebih praktis, teori harapan mengatakan bahwa
karyawan-karyawan akan termotivasi untuk mengeluarkan tingkat usaha yang tinggi karena mereka yakin bahwa usaha
tersebut akan menghasilkan penilaian kinerja yang baik; penilaian yang baik
akan menghasilkan penghargaan-penghargaan organisasional seperti bonus,
kenaikan imbalan kerja, atau promosi; dan penghargaan-penghargaan tersebut akan
memuaskan tujuan-tujuan pribadi para karyawan. Teori harapan membantu
menjelaskan mengapa banyak pekerja tidak termotivasi dalam pekerjaan-pekerjaan
mereka dan hanya melakukan usaha minimum untuk mencapai sesuatu.
3. Teori Penetapan Tujuan
Dalam
teori ini Edwin Locke mengemukakan kesimpulan bahwa penetapan tujuan suatu yang
tidak hanya berpengaruh terhadap pekerjaan saja, tetapi juga mempengaruhi orang
tersebut untuk mencari cara yang efektif dalam mengerjakannya (Mangkunegara,
2005). Kejelasan tujuan yang hendak di capai oleh seseorang dalam melaksanakan
tugasnya untuk menumbuhkan motivasi yang tinggi. Tujuan yang sulit sekalipun
apabila di tetapkan sendiri oleh orang yang bersangkutan atau organisasi yang
membawahinya akan membuat prestasi yang meningkat, asalkan dapat diterima
sebagai tujuan yang pantas dan layak dicapai (Siagian, 2004).
4. Teori Hierarki Kebutuhan
Dalam
teori hierarki kebutuhannya, Maslow mengajukan bahwa semua orang memiliki
kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus terpuaskan terlebih dahulu sebelum mereka
menyadari kebutuhan-kebutuhan lain yang lebih tinggi tingkatannya.
Maslow
memisahkan lima kebutuhan ke dalam urutan-urutan yang lebih tinggi dan lebih
rendah. Kebutuhan fisiologis dan rasa aman di deskripsikan sebagai kebutuhan tingkat bawah (lower-order needs); kebutuhan sosial,
penghargaan, dan aktualisasi diri sebagai kebutuhan
tingkat atas (higher-order needs).
Perbedaan antara kedua tingkatan tersebut di dasarkan pada pemikiran bahwa
kebutuhan tingkat atas di penuhi secara internal ( di dalam diri seseorang),
sementara kebutuhan tingkat rendah secara dominan di penuhi secara eksternal
(oleh hal-hal seperti imbalan kerja, kontrak serikat kerja, dan masa jabatan). Ia mengidentifikasi lima jenis dari kebutuhan:
a.
Kebutuhan fisiologis (physiological needs)
Kebutuhan-kebutuhan dasar ini
termasuk makanan, rumah tinggal, dan pakaian. Di temat kerja, pemberi kerja
memuaskan kebutuhan-kebutuhan ini dengan membayar gaji dan upah serta membangun
suasana kerja yang nyaman.
b. Kebutuhan akan keamanan (safety needs)
Kebutuhan-kebutuhan ini mengacu
pada hasrat terhadap perlindungan fisik dan ekonomis. Karyawan memuaskan
kebutuhan-kebutuhan ini dengan memberikan manfaat seperti program dana pensiun,
kemanan kerja, dan lingkungan kerja yang aman.
c.
Kebutuhan sosial (social/belongingness needs)
Orang-orang ingin diterima oleh
keluarga dan individu lain dan kelompok. Di tempat kerja, para karyawan ingin
membangun hubungan baik dengan rekan kerja dan manajer mereka dan untuk
berpartisipasi dalam aktivitas kelompok.
d. Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs)
Orang-orang senang menerima
perhatian, pengakuan, dan apresiasi dari orang lain. Karyawan merasa senang
ketika mereka dihargai atas kinerja yang baik dan dihormati atas kontribusi
mereka.
e.
Kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization)
Kebutuhan-kebutuhan ini mendorong
orang-orang untuk mencari pemenuhan kebutuhan, menyadari tentang potensi diri
mereka dan secara penuh demnggunakan bakat dan kapabilitas mereka. Para
karyawan dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan ini dengan menawarkan penugasan
kerja yang kreatif dan menantang untuk peningkatan diri dengan mempertimbangkan
kebaikan individu.
C. Kasus
1. Reinforcement
Seorang anak yang belajar berenang dengan pelatihnya,
awalnya dia merasa tidak percaya diri saat disuruh untuk mempraktekan gerakan
yang sudah dicontohkan pelatihnya. Namun lama kelaman sang anak mulai percaya
diri kerena merasa mampu serta mendapatkan mendapatkan pujian dari pelatih dan juga dukungan dari kedua orangtuanya.
Hingga pada suatu ketika sang anak mengikuti lomba renang tingkat sekolah dan
mendapatkan juara 3, sang anak mulai menyadari bahwa dia memang mampu melakukannya dan berkeinginan untuk menjadi
lebih baik lagi dalam perlombaan selanjutnya.
2. Harapan
Seorang sales yang membutuhkan uang tambahan untuk biaya
berlibur diakhir tahun, lalu sales tersebut berusaha keras untuk memasarkan
produk-produknya hingga mencapai target penjualan yang tinggi dengan
pengharapan akan mendapatkan uang bonus dari atasannya sebagai uang tambahan
untuk berlibur diakhir tahun.
3. Penetapan Tujuan
Universitas
Gunadarma dalam mencapai visinya yaitu menjadi kampus berbasis teknologi
informasi, maka mewajibkan mahasiswa beserta staff gunadarma memiliki
kompetensi dalam hal computer dan teknologi informasi.
4. Hierarki Kebutuuhan
Seorang karyawan yang berkerja dengan rajin setiap harinya,
pada suatu ketika mendapatkan informasi bahwa perusahaannya akan mengalami
kebangkrutan namun karyawan tersebut tidak terlalu memperdulikan informasi yang
belum tentu kebenarannya karena belum ada penyampaian langsung dari pihak
perusahaan, karyawan itu pun masih giat berangkat kekantor dan bekerja dengan
rajin. Akan tetapi setelah beberapa bulan berlalu ternyata perusahaan mulai
menunjukan tanda-tanda kebangkrutann, maka karyawan tersebut mulai merasa tidak
tenang bekerja lagi diperusahaan itu. Sehingga menimbulkan perilaku yang malas
ketika berangkat bekerja dan lebih banyak mencari informasi tentang lowonagan
pekerjaan diperusahaan lain.
D. Analisis
1. Reinforcement
Seorang anak yang awalnya tidak memiliki kepercayaan diri
dengan kemampuan yang dipunya namun mendapatkan penguatan dari pelatih dan
kedua orangtua yang berupa pujian dan dukungan. Ini membuat si anak bersemangat
dan giat berlatih terus menerus sehingga dia berhasil mendapatkan juara dalam
perlombaan.
2. Harapan
Dengan harapan akan mendapatkan uang bonus dari atasan maka
sales menjadi termotivasi untuk berusaha lebih keras memasarkan
produk-produknya hingga mencapai target penjualan yang tinggi, karena apabila
sales tidak dapat menjual produk-produk tidak mencapai target tentu saja sales
tersebut tidak mendapatkan uang bonus untuk tambahan liburan diakhir tahun.
3. Penetapan Tujuan
Untuk
mencapai tujuan sebagai kampus yang berbasis teknologi gunadarma manetapkan
tujuan bagi para mahasiswa serta staffnya untuk bisa mengoprasikan komputer, walaupun
tujuan yang akan dicapai tidak cukup mudah tapi tetap masih bisa diterima oleh
para mahasiswa serta staff dengan begitu secara otomatis para mahasiswa serta
staff mau tidak mau meningkatkan kemampuan yang dipunya demi mencapai tujuan
sebagai kampus yang berbasis teknologi.
4. Hierarki Kebutuhan
Dari
kasus ini dapat dilihat bahwa perusahanan masih tertutup tentang masalah yang
sedang dihadapi dan tidak terbuka dengan para karyawannya, kejelasan yang tidak
diberikan perusahaan membuat nasib karyawan tidak jelas, padahal seorang
karyawan harusnya mendapatkan perlindungan dari perusahaan mengenai nasib
mereka yang bersangkutan dengan masalah yang dihadapi perusahaan.
E. Referensi
Boone, L.E., Kurtz, DL. (2007). Pengantar bisnis kontemporer. Jakarta: Salemba Empat
Efendi, F.N. (2008). Pendidikan dalam keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Judge, T.A., Robbins, S.P. (2008). Perilaku organisasi. Jakarta: Salemba Emapat
Marlinda Diah Nur'aini
16514418 / 3PA19
Minggu, 06 Oktober 2016 (10:20)