musik

Kamis, 30 November 2017

System Development

1. System Investigation
System Investigation adalah sebuah proses dasar untuk memahami mengapa
sebuah sistem harus dibangun. Sebagai contoh konseling keluarga online, mengapa
kita ingin membangun sistem konseling keluarga? Karena adanya sistem konseling
keluarga kita dapat menggunakan sistem tersebut degan mudah apabila kita memiliki
permasalahan dengan keluarga, memperlancar komunikasi diantara anggota keluarga
yang mungkin karena sesuatu hal terputus, jika ada permasalahan dalam keluarga
yang tidak bisa diselesaika oleh kepala keluarga maka keluarga tersebut dapat
menggunakan sistem ini dengan dibantu oleh konselor tanpa terungkapnya identitas
oleh orang lain dan dapat berkonseling kapan dan dimana saja.

2. System Analysis
System Analysis adalah dimana tahap menguraikan kembali apa saja yang menjadi
kelebihan dan kekurangan pada sistem yang dibuat. Pada tahap ini pula adanya
klasifikasi permasalahan, peluang yang ada, dan solusi yang mungkin diterapkan pada
sistem. Pada sistem konseling keluarga online, pastinya terdapat kelebihan dan
kekurangan. Pada sistem ini adalah dapat membantu setiap keluarga untuk
menyelesaikan masalahnya dengan adanya fasilitator yang disediakan, dan setelah
permasalahan dapat di dengar atau dibaca oleh fasilitator, maka keuarga tersebut akan
mendapatkan saran dan memberikan solusi terhadap masalahnya. Selain itu, keluarga
tersebut tidak perlu khawatir akan identitasnya terungkap karena keluarga tersebut
dapat memsuka inisial dari nama mereka. Sedangkan kekurangan dari sistem ini yaitu
pada saat mendapdatkan respon dari konselor akan berbeda kecepatannya tergantung
dari pada konselor yang merespon.

3. System Design
System Design adalah proses penentuan cara kerja dari sistem ini yang dapat
memenuhi kegunaan dari pengguna sistem. Seperti pada sistem konseling keluarga
online, tampilan dibuat sederhana namun tidak membosankan dengan perpaduan
warna putih dan baby blue sebagai warna dasar. Selain itu adanya instruksi yang harus
dilakukan oleh pengguna sebelum memulai konseling. Pada sistem ini diberikan
keterangan bagaimana mekanisme untuk berkonseling dan durasi pada setiap sesi
konselingnya. Pada sistem ini mereka dapat memilih konselor atau psikolog siapa saja

yang mereka inginkan. Pada sistem ini dituliskan nomor contact person apabila
mereka kurang paham.

4. System Implementation.
Pada tahap ini dilakukan mengimplementasikan rancangan dari tahap-tahap
sebelumnya dan melakukan uji coba seperti pengujian dan perbaikan aplikasi
(debugging) serta instalasi sistem. Pada tahap ini pula kita harus melihat apakah sisem
ini dapat diterima oleh user atau malah ditolak oleh user. Sistem ini juga akan di
daftarkan di app store, google store, dll.

5. System Maintanance and review
Pada tahap ini kita akan melihat atau mengecek sistem yang dibuat apakah terjadi
error pada saat digunakan oleh user atau tidak. Selain itu pada tahap ini kita akan
memodifikasi sistem ini sesuai dengan yang di butuhkan oleh user.

Nama anggota kelompok
Bella Apriana (12514101) : bellaapriana.blogspot.co.id
Marlinda diah N (16514418) : marlindadiah.blogspot.co.id
Nadia Ulfha (17514743) : nadiaulfha39@gmail.blogspot.co.id
Polina Arienday (18514456) : polinaarienday.blogspot.co.id

Senin, 30 Oktober 2017

Sistem informasi psikologi

System
Elements
Goals
Input
Processing Elements
Output
Mesin cuci piring otomatis
1.     Teknisi
2.     Plat stainless
3.     steel
4.     Gallon
5.     Batang aluminium
6.     Siku besi
7.     As besi
8.     Serat karpet
9.     Kran
10. Mur dan baut
11. Seal karet
12. Nozzle kompresor
13. Pipa kuningan
14. Tandon
15. Pompa air
16. Gear
1.     Tekanan semprot air
2.     Rak piring
3.     Putaran mesin
4.     Tekanan angin
5.     Sumber listrik
1.    Mesin cuci yang dipakai secara otomatis
2.   Piring yang sudah dicuci bersih

1. Meringkan pekerjaan rumah tangga, restoran, dan lain lain yang masih menggunakan proses manual
2. Membuat cucian piring lebih steril tanpa ada sentuhan tangan manusia
3. Mempercepat pekerjaan rumah tangga

Minggu, 01 Oktober 2017

Spiritual

Nama : Marlinda Diah Nur'aini
Kelas / NPM : 4PA19/16514418


I. Pengertian Sistem

Menurut Fat (dalam Hutahaean, 2014) sistem adalah suatu himpunan suatu “benda” nyata atau abstrak (a set of thing) yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, saling mendukung, yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan (unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif.
Indrajit (dalam Hutahaean2014) mengemukakan bahwa sistem mengandung arti kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya. 
Jogianto (dalam Hutahaean, 2014mengemukakan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem ini menggabarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi. Menurut Sidharta (dalam Hutahaean, 2014) sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang saling berhubungan yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama.
Dengan demikian sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu.
II. Pengertian Informasi
Menurut Hutahaean (2014) informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Sedangkan menurut Davis (dalam Hutahaean, 2014) infomasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.
Sanon & Weaver (dalam Wiryanto, 2004) mengemukakan bahwa informasi adalah energi yang terpolakan, yang memengaruhi individu dalam mengambil keputusan dari kemungkinan pilihan-pilihan yang ada.
Dengan demikian Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata, yang memengaruhi individu dalam mengambil keputusan dari kemungkinan pilhan-pilihan yang ada.

III. Pengertian Psikologi
Psikologi adalah salah satu bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilakufungsi mental, dan proses mental manusia secara ilmiah. Para praktisi dalam bidang psikologi disebut para psikolog. Para psikolog berusaha mempelajari peran fungsi mental dalam perilaku individu maupun kelompok, selain juga mempelajari tentang proses fisiologis dan neurobiologis yang mendasari perilaku (wikipedia).
Menurut Clifford T. Morgan (dalam Sarwono, 2009) berpendapat bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan.Sedangkan Gardner Murphy (dalam Sarwono, 2009) berpendapat bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari respons yang diberikan oleh makhluk hidup terhadap lingkungannya.
Menurut Muhibbinsyah (2001) psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan.
IIII. Sistem Informasi Psikologi
Sistem informasi psikologi adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang memengaruhi individu dalam mengambil keputusan dari kemungkinan pilhan-pilihan yang ada berdasarkan tingkah laku individu memberikan respon terhadap lingkungannya.
Nama Kelompok :
Bella Apriana
Marlinda Diah N
Nadia Ulfha
Polina Arienday
4 PA 19


Sumber:
Hutahaean, J. (2014). Konsep sistem informasi. Yogyakarta : Deepublish.
Wiryanto. (2004). Pengantar ilmu komunikasi.Jakarta: Grasindo.
Muhibbinsyah. (2001). Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sarwono, S. W. (2009). Pengantar psikologi umum. Jakarta : Rajawali PersQ

Minggu, 09 Juli 2017

Analisis Film

Judul film    : Forrest Gump
Genre           : comedy-drama
Bahasa        : Inggris 
Kelompok    :
Bella Apriana
Marlinda Diah N
Nadia Ulfha
Polina Arienday 


1. Resensi Film Forest Gump (1994)

Forrest Gump adalah anak yang tinggal disebuah tempat diamerika bernama Greenbow, Alabama. IQ yang dimilikinya cuma 75, padahal IQ minimal seseorang dikatakan normal dan dapat masuk sekolah negeri adalah 80. Ibunya mencoba segala cara agar Forrest dapat masuk ke sekolah negeri dan akhirnya setelah melalui perjuangan, Forrest dapat masuk sekolah negeri. Di sekolah ia mengenal sosok Jenny, seorang gadis yang hidup bersama ayahnya yang pemabuk tetapi Forrest tetap menyukai Jenny. Ia sering bermain bersama, bercanda dan belajar bersama. Forrest mempunyai hal yang tidak dimiliki anak seusianya yaitu mampu berlari dengan cepat. Saat ia diganggu oleh anak lain, ia memilih lari. Suatu hari, Forrest yang sudah masuk SMA diganggu oleh teman-temannya. Ia berlari dan masuk suatu lapangan pertandingan american football. Pelatih klub di Alabama melihat hal itu langsung merekrut Forrest untuk masuk ke timnya. Dan akhirnya ia sukses, meraih banyak prestasi sampai ia lulus sarjana. Setelah lulus sarjana, Forrest memutuskan untuk masuk militer. Dalam militer ia bertemu sosok Bubba. 
            Pemuda kulit hitam berobsesi menjadi Kapten Kapal Nelayan Udang. Iapun mengajak Forrest menjadi berbisnis udang setelah keluar dari militer. Saat tiba saat Forrest, Bubba dan teman- temannya militer memasuki medan pertempuran di Vietnam. Di sini ia bertemu dengan Letnan Dann, seorang Letnan yang terobsesi mati dimedan perang dan mendapat medali kehormatan. Suatu pagi, mereka diserang oleh musuh. Dengan lari cepatnya Forrest segera menyelamatkan beberapa temannya termasuk Bubba dan Letnan Dann namun Bubba tidak terselamatkan. Di rumah sakit, Forrest yang mendapat luka di bokongnya, mulai belajar bermain ping pong. Ia sangat hebat dalam bermain ping pong dan mewakili Amerika di pertandingan dunia sedangkan Letnan Dann selalu menyalahkan Forrest karena menyelamatkannya. Karena penyelamatan itulah Forrest dianugrahi 4 medali kehormatan. Sekembalinya dari Vietnam, ia mulai menekuni bisnis udang. Ia bersama Letnan Dann yang kakinya hilang karena ledakan di Vietnam membeli sebuah kapal dan membangun usaha dengan nama Bubba Gump Shrimp Corporation. Di awal usaha, ia tidak mendapatkan hasil. Sampai suatu saat semua kapal nelayan udang hancur di terjang ombak kecuali Kapal Gump. 


Setelah kejadian itu, Forrest mendapat banyak hasil. Setiap hari ia mendapat berkilo-kilo udang sehingga ia dapat mendirikan rumah sakit sendiri, gereja dan memberikan beberapa persenan kepada keluarga Bubba. Forrest bersama Letnan Dann sukses besar tetapi tiba-tiba kabar buruk datang. Ibu Forrest sakit dan akhirnya meninggal. Forrest kini jarang ikut berlayar mencari udang. Perusahaannya kini dikelola oleh Letnan Dann dan ia tinggal menikmati hasilnya. Sampai suatu ketika Jenny datang ke rumah Forrest dan Forrestpun melamarnya. Tetapi Jenny menolaknya. Forrest harus membuktikan cintanya dengan tidur dengannya. Saat pagi hari Jenny pergi dan mengembalikan medali yang tadinya Forrest berikan untuk Jenny. Tanpa pikir panjang. Forrest mulai mencari dimana Jenny. Ia hanya berlari dan berlari tanpa ada tujuan yang jelas. Sekitar 3,5 tahun ia berlari ia menjadi terkenal dan Jenny melihatnya di koran dan media televisi. Forrest yang sadar kalau ia tak akan menemukan seseorang dengan hanya berlari tanpa ada tujuan akhirnya ia pulang karena lelah. Sesampainya di rumah ia mendapati surat dari Jenny yang berisi alamat tempat Jenny tinggal. Langsung ia menuju apartemen tempat Jenny tinggal. Disana ia mendapati bahwa Jenny sudah mempunyai anak dan ternyata itu adalah anak Forrest. Forrest yang bahagia tak mampu menyembunyikan perasaannya meskipun ada rasa bersalah dalam dirinya tetapi Jenny tidak peduli akan hal itu Jenny memberi tahu Forrest bahwa ia memiliki semacam virus yang dokter tak sanggup berbuat apa apa dan ia meminta Forrest menikahinya. Akhirnya Forrest setuju dan beberapa tahun kemudian Jenny meninggal dunia.

2. Analisis Film Forest Gump (1994)


Pada film Forrest Gump yang telah saya tonton, tidak dijelaskan secara spesifik penyebab dari retardasi mental Forrest. Namun dari beberapa teori yang saya temukan penyebab retardasi mental dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.       Faktor Prenatal
Penggunaan berat alkohol pada perempuan hamil dapat menimbulkan gangguan pada anak yang mereka lahirkan yang disebut dengan fetal alcohol syndrome. Faktor-faktor prenatal lain yang memproduksi retardasi mental adalah ibu hamil yang menggunakan bahan-bahan kimia, dan nutrisi yang buruk. (Durand. David, 2007).·
            Penyakit ibu yang juga menyebabkan retardasi mental adalah sifilis, cytomegalovirus, dan herpes genital. Komplikasi kelahiran, seperti kekurangan oksigen dan cidera kepala, menempatkan anak pada resiko lebih besar terhadap gangguan retardasi mental. Kelahiran premature juga menimbulkan resiko retardasi mental dan gangguan perkembangan lainnya. Infeksi otak, seperti encephalitis dan meningitis juga dapat menyebabkan retardasi mental. Anak-anak yang terkena racun, seperti cat yang mengandung timah, juga dapat terkena retardasi mental. (Nevid, 2003)
b.   Faktor Psikososial
     Seperti lingkungan rumah atau sosial yang miskin, yaitu yang tidak memberikan stimulas intelektual, penelantaran, atau kekerasan dari orang tua dapat menjadi penyebab atau memberi kontribusi dalam perkembangan retardasi mental. (Nevid, 2003).
  Anak-anak dalam keluarga yang miskin mungkin kekurangan mainan, buku, atau kesempatan untuk berinteraksi dengan orang dewasa melalui cara-cara yang menstimulasi secara intelektual akibatnya mereka gagal mengembangkan keterampilan bahasa yang tepat atau menjadi tidak termotivasi untuk belajar keterampilan-keterampilan yang penting dalam masyarakat kontemporer. Beban-beban ekonomi seperti keharusan memiliki lebih dari satu pekerjaan dapat menghambat orang tua untuk meluangkan waktu membacakan buku anak-anak, mengobrol panjang lebar, dan memperkenalkan mereka pada permainan kreatif. Lingkaran kemiskinan dan buruknya perkembangan intelektual dapat berulang dari generasi ke generasi (Nevid, 2003).·


referensi :
Nevid, Jeffrey S. (2003). Psikologis abnormal (edisi 5). Jakarta : Erlangga

Selasa, 30 Mei 2017

Logoterapi

LOGOTERAPI
Awalnya Logoterapi diperkenalkan oleh Victor Frankl yaitu seorang dokter ahli penyakit syaraf dan jiwa. Kata logosterapi berasal dari bahasa yunani yaitu “logos” bearti makna ( meaning) dan Rohani ( Sprititualitiy), sedangkan terapi yaitu penyembuhan atau pengobatan. Logosterapi secara umum dapat digambarkan sebagai corak psikologi/ psikiatri yang mengakui adanya dimensi kerohanian pada manusia di samping dimensi ragawi dan kejiwaan, serta beranggapan bahwa makna hidup dan hasrat untuk hidup bermakna merupakan motivasi utama manusia guna meraih taraf kehidupan bermakna yang didambakannya. Terdapat tiga asas utama logoterapi yang menjadi inti dari terapi ini:
1.      Hidup itu memiliki makna (arti) dalam setiap situasi, bahkan dalam penderitaan dan kepedihan sekalipun.
2.      Setiap manusia memiliki kebebasan yang hampir tidak terbatas untk menentukan sendiri makna hidupnya
3.      Setiap manusia memiliki kemampuan untuk mengambil sikap terhadap peritistiwa tragis yang dapat diletakkan lagi yang menimpa dirinya sendiri dan lingkungan sekitar.
Tujuan logo terapi adalah agar setiap pribadi:
a.       Memahami adanya potensi dan sumber daya rohaniah yang secara universal ada pada setiap orang terlepas dari ras, keyakinan dan agama yang dianutnya;
b.      Menyadari bahwa sumber-sumber dan potensi itu sering ditekan, terhambat dan diabaikakn bahkan terlupakan
c.       Memanfaatkan daya-daya tersebut untuk bangkit kembali dari penderitaan untuk mampu tegak kokoh menghadapi berbagai kendala, dan secara sadar mengembangkan diri untuk meraih kualitas hidup yang lebih bermakna.
Pandangan logoterapi terapi terhadap manusia yaitu:
a.       Manusia merupakan kesatuan utuh dimensi ragawi, kejiwaan dan spiritual.
b.      Manusia memiliki dimensi spiritual yang terintegrasi dengan dimensi ragawi dan kejiwaan.
c.       Manusia mampu melakukan self-detachment, yakni dengan sadar mengambil jarak terhadap dirinya serta mampu meninjau dan menila dirinya sendiri
d.      Manusia adalah makhluk yang terbuka terhadap dunia luar senantiasa berinteraksi dengan sesama manusia dan lingkungan sosial budaya serta mampu mengolah lingkungan fisik di sekitarnya.
Logoteapi sebagai teori kepribadian
Kerangka berpikirnya adalah sebagai berikut:
Setiap manusia ingin mendapatkan kebahagiaan dalam hidupnya. Dalam pandangan logo terapi kebahagiaan itu tidak datang begitu daja tetapi merupakan akibat sampingan dari keberhasilan seseorang memnuhi keinginannya untuk hidup bermakna. Seseorang yang mengalami keberhasilan maka ia merasakan kebermaknaan hidup, begitu juga sebaliknya.
Logoterapi sebagai salah sati metode konseling
            Logoterapi digunakan untuk menolong klien untuk mencari dan menemukan makna eksistensi diri yang sepenuhnya. Hal ini berarti menolong klien bukan hanya untuk melihat kemungkinan-kemungkinan dari nilai hidup yang memberi makna tetapi juga menemukan relevansi dari nilai-nilai tersebut dalam kehidupan peribadinya. Logoterapi biasanya digunakan untuk klien-klien PTSD (Post Traumatic Stress Disorder), karena orang yang mengalami stress akibat trauma biasanya menyalahkan diri sendiri atau menyalakan orang lain atas kejadian terebut.

KESIMPULAN
             Logoterapi merupakan terapi yang digunakan dengan memandang makna hidup sebagai tindakan terapi. Apapun yang terjadi dalam kehidupan kita baik itu baik maupun tidak itu merupakan suatu nikmat yang harus diterima oleh manusia. Sehingga dengan kita menerima semua nikmat yang diberikan kita dapat memaknai hidup kita dengan baik. Dengan logoterapi klien diharapkan dapat termotivasi untuk tetap tegar dalam mengahadapi setiap kejadian dalam hidupnya.

kelompok 
Bella Apriana
Marlinda Diah N
Nadia Ulfha
Polina Arienday 

Minggu, 30 April 2017

Psikoterapi dalam Psikoanalisis Menganalisa Psikopatologis bedasarkan Perkembangan Psikoseksual

Nama : Marlinda Diah Nur'aini
Npm : 16514418
Kelas : 3PA19


Psikoterapi adalah suatu interaksi sistematis antara klien dan terapis yang menggunakan prinsip-psinsip psikologis untuk membantu menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran dan perasaan klien supaya membantu klien mengatasi tingkah laku abnormal dan memecahkan masalah-masalah dalam hidup atau berkembang sebagai seorang individu.
Orang yang melakukan psikoterapi disebut Psikoterapis (Psychotherapist). Seorang biasa dari kalangan dokter, psikolog atau orang dari latarbelakang apa saja yang mendalami ilmu psikologi dan mampu melakukan psikoterapi.


Bentuk-bentuk psikoterapi itu sendiri ada banyak, diantaranya adalah Psikoanalisa terapi yang dikemukakan oleh Freud. Terapi psikoanalisis ini merupakan pengembangan dari teori-teori psikoanalisa dari Sigmund freud, pada teori ini Freud memusatkan perhatiannya pada pentingnya masa kanak-kanak awal. Dalam pandangan ini benih-benih dari gangguan psikologi sudah ditanamkan pada tahun-tahun awal pertumbuhan


Dasar dari terapi psikoanalisa adalah konsep dari Sigmund Freud dan beberapa pengikutnya. Tujuan dari psikoanalisa adalah menyadarkan individu dari konflik yang tidak disadari serta mekasisme pertahanan (defense mechanism) yang digunakan untuk mengembalikan kecemasan. Apabila motif dan rasa takut yang tidak disadari telah diketahui, maka hal-hal tersebut dapat diatasi dengan cara yang lebih rasional dan realistis.
Psikoanalisis adalah pengetahuan psikologi yang menekankan pada dinamika, faktor-faktor psikis yang menentukan perilaku manusia, serta pentingnya pengalaman masa kanak-kanak dalam membentuk kepribadian masa dewasa. Dalam psikoanalisis ini ia memiliki beberapa pandangan, antara lain: kesadaran dan ketidaksadaran, struktur kepribadian, insting dan kecemasan, mekanisme pertahanan ego dan perkembangan psikoseksual (dalamBasuki, 2008).
Struktur Kepribadian : Menurut Freud kepribadian terdiri atas tiga system atau aspek, yaitu:

a. Id (aspek biologis),
b. Ego (aspekp sikologis)
c. Superego (aspek sosiologis).

Psikoanalisis dalam pengertian lain (Hjelle& Ziegler, 1992): Teori mengenai kepribadian & psikopatologi, serta metode terapi untuk gangguan kepribadian teknik untuk menyelidiki pikiran & perasaan individu yang tidak disadari.
Menurut Freud psikopatologi sebagai masalah dalam perkembangan, yaitu terganggunya kepribadian individu pada saat melewati tahap-tahap psikoseksual. Bagi Freud, perkembangan kepribadian sebagai sesuatu yang komulatif, sehingga gangguan pada masa awal perkembangan akan menjadi peristiwa traumatik yang berpengaruh sampai individu dewasa.
Psikopatologi menurut psikoanalisis ada beberapa jenis yaitu : histeria, fobia, obsesi-kompulsi, depresi, dan ketagihan obat (Alwisol, 2005 : 45).

a. Histeria
Histeria merupakan gangguan fisik, misalnya lumpuh, tuli, buta, dst. Yang penyebabnya bukan factor jasmaniah tetapi factor kejiwaan. Menurut Freud hysteria merupakan transformasi dari konflik-konflik psikis menjadi mal fungsi fisik.

b. Fobia
Fobia adalah ketakutan yang tidak realistis. Freud memandang gangguan ini sebagai dampak dari kecemasan yang dialihkan, bias berupa kecemasan yang berkaitan dengan impuls seksual maupun kecemasan akibat peristiwa traumatis.

c. Obsesi-kompulsi
Obsesi adalah ide tertentu yang selalu melekat pada diri seseorang sedangkan kompulasi adalah dorongan (bersifat paksaan dari dalam) untuk melakukan tindakan tertentu, yang sebenarnya tidak perlu, secara berulang-ulang .

d. Depresi
Depresi merupakan gangguan jiwa dengan gejala-gejala perasaan tidak mampu, tidak berguna dan berharga. Menurut Freud, depresi berakar pada kehilangan cinta berkenaan dengan oedipus complex, sehingga dia marah pada diri sendiri

e. Ketergantungan pada alcohol dan obat-obatan
Menurut Freud ketergantungan seseorang pada alcohol maupun obat-obatan dilator belakangi oleh instink kematian (thanatos) yang ada pada orang yang bersangkutan.

Perkembangan Psikoseksual

Freud mengatakan bahkan setiap orang mempunyai seksualitas anak-anak (infantile sexuality) yaitu dorongan seksual yang terdapat pada bayi. Dorongan ini akan berkembang terus menjadi dorongan seksualitas pada orang dewasa, melalui beberapa tahap perkembangan, yaitu:

a. Oral (0-2 tahun): daerah kepuasan seksual terdapat pada area sekitar mulut.
b. Anal (2-3 tahun): daerah kepuasan seksual terdapat pada anus.
c. Phalic (3-6 tahun): daerah kepuasan terdapat pada alat kelamin (mulai mengerti jenis kelaminnya) namun tidak bertujuan untuk mengembangkan keturunan.
d. Latent (6-12 tahun): fase ini adalah fase sembunyi dimana seseorang tidak menunjuk anak aktivitas seksualnya.
e. Genital (+12 tahun): fase remaja kepuasan seks terutama berpusat pada alat kelamin.


Referensi

http://psikopatologi.blogspot.co.id/2015/10/psikoanalisis.html
http://www.psychologymania.com/2011/10/pengertian-psikoterapi.html
Alwisol. (2004). Psikologi kepribadian. Malang: Universitas muhammadyah malang.
Tomb, D.A. (2000). Buku saku psikiatri: Edisi keenam. Jakarta: EGC